Rabu, 08 Februari 2017
Selasa, 07 Februari 2017
Sabtu, 04 Februari 2017
Materi Seni Budaya Kelas VII KD.3.3
Materi Seni Musik Kelas VII (KD.33)
MUSIK ANSAMBEL
Alat musik dalam permainan musik ansambel menurut fungsinya dapat
dibagi menjadi tiga kelompok, sebagai berikut.
a.
Kelompok Alat Musik Ritmis
Alat ini berfungsi untuk memberikan irama. Contoh: triangle,
gendang, gambang, ketipung, gong., bedug dan rebana.
b. Kelompok Alat Musik Melodis
Alat musik melodis adalah alat musik yang berfungsi membawakan
melodi suatu lagu. Oleh karena itu, alat musik ini memiliki nadanada sehingga dapat
mengeluarkan rangkaian nada. Contoh: rebab dan mandolin.
c.
Kelompok Alat Musik Harmonis
Alat musik harmonis adalah alat musik yang berfungsi sebagai
pengiring dan dapat mengeluarkan paduan nada sekaligus. Contoh: sampek dan
sasando.
MUSIK INDONESIA
Musik Indonesia amat beragam ada musik tradisional dan ada musik
modern, antara lain dangdut dan keroncong. Masing-masing daerah juga memiliki
alat musik dengan karakteristik tersendiri yang tersebar dari Aceh hingga
Papua. Angklung telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya.
ANGKLUNG
Angklung adalah alat musik dari daerah Jawa Barat dan Banten,
awalnya angklung merupakan alat musik yang digunakan untuk bunyi-bunyian
berkaitan tentang panen padi dan upacara lain yang juga berkenaan dengan padi.
Pak Daeng Sutisna seorang guru dari Kuningan Jawa Barat sejak tahun 1938
mengembangkan angklung sebagai musik di sekolah dengan membuat laras diatonik,
(Oby A.R. Wiramiharja 2010), seperti nada pada alat musik modern seperti piano,
gitar, dan alat musik lainnya.
Kini alat musik angklung telah menyebar luas ke luar negeri. Alat
musik angklung berkat jasa Pak Daeng, dibedakan menjadi angklung pembawa melodi
dan angklung pengiring. Angklung melodi terdiri dari dua tabung bambu,
sedangkan angklung pengiring terdiri atas tiga atau empat tabung bambu.
Angklung yang terdiri dari tiga tabung bambu adalah bentuk trinada misalkan C minor, G, D dim, sedangkan yang
empat untuk catur nada misalkan G7, C7.
SERULING
Bambu Alat musik seruling bambu juga berkembang seperti angklung. Di
Sulawesi Selatan yaitu di Toraja dan di Sulawesi Utara seruling bambu telah
dipakai sebagai musik ansambel, demikian juga di Nusa Tenggara Timur.
Alat musik seruling dibedakan menjadi seruling pembawa melodi, dan
seruling pengiring. Seruling pengiring berfungsi sebagai akor dan bas. Akor
bunyi nada seruling tediri dari tiga seruling misalkan untuk akor C mayor
berarti seruling satu bunyi nadanya c,
seruling dua bunyi nadanya e, dan yang lain bunyi nadanya g.
SASANDO
Alat musik sasando berasal dari Kabupaten Rotedau di Nusa Tenggara
Timur, yang sudah sukar dijumpai. Pakaian tenun Rote dan Tiilangga topi khas
Rote yang masih bisa dijumpai.
Musik sasando sekarang sudah dimodifikasi sehingga dapat digunakan
untuk mengiringi orang bernyanyi. Pak Jer. A. P yang tinggal di Kupang tepatnya
di Liliba jalan ke arah Timor Leste, memodifikasi sasando sehingga, menjadi
sasando elektrik. Tanpa daun lontar suara alat musik ini sudah jelas terdengar.
Alat musik sasando mempunyai wilayah nada dari nada G besar sampai
dengan nada e3. Selain itu dapat digunakan dalam 2 nada dasar mayor yaitu nada
dasar C dan nada dasar G. Sasando termasuk alat musik chordofone yaitu alat
musik dengan Sumber bunyi senar.
Cara memainkan musik sasando dipetik tangan kiri memainkan akor
tangan kanan memainkan melodi. Urutan nada untuk tangan kiri dalam nada dasar
C=do adalah do, so, so, fa, fi, la, ti, do, re, mi, fa, fi. Untuk melodinya
dimainkan oleh tangan kanan, nadanya so, la, ti, do, re, mi, fa, so, la, mi,
re, do, ti, la, so, fa, mi.
CALUNG
Masyarakat banyak yang menyamakan Calung den gan Angklung, karena
melihat bentuknya yang hampir sama. Meskipun hampir sama, namun cara
membunyikan alat musik tersebut sangat berbeda. Angklung agar keluar bunyinya hanya
digoyangkan, sedangkan calung harus dengan cara memukul batang-batang bambu.
Sumber : Buku Seni Budaya Siswa
. Pen. Kemendikbud, 2013